Jakarta
Desa Wisata Wae Rebo yang terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini ditutup sementara karena cuaca yang tidak mendukung. Kawasan yang dikenal dengan sebutan “surga di atas awan” ini akan dibuka kembali untuk para pengunjung setelah kondisi cuaca membaik.
“Pengelola telah mengumumkan penutupan sementara hingga cuaca kembali stabil. Keputusan ini diambil demi keselamatan para wisatawan,” jelas Aloisius Jebarut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, pada Kamis (23/1/2025).
Menurut Aloisius, penutupan untuk wisatawan telah berlangsung selama lima hari terakhir. Daerah tersebut mengalami hujan deras, angin kencang, dan tanah longsor di beberapa jalur menuju Wae Rebo. Cuaca ekstrem juga melanda berbagai wilayah lain di Manggarai dalam seminggu terakhir.
“Hujan deras dan angin kencang, serta beberapa jalan yang terkena longsor, menjadi alasan penutupan ini,” tambah Aloisius.
Wae Rebo terletak di pegunungan yang terpencil di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai. Para wisatawan perlu berjalan kaki sejauh 5 kilometer untuk mencapai Wae Rebo.
Dengan ketinggian mencapai 1.000 meter di atas permukaan laut, Wae Rebo sering disebut sebagai “surga di atas awan.” Di desa wisata ini terdapat tujuh rumah adat yang menjadi ciri khas, yaitu Mbaru Niang yang memiliki bentuk kerucut.
Wae Rebo juga menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan serta budaya yang kaya. Wisatawan akan disambut dengan hangat oleh penduduk setempat saat mereka tiba di lokasi ini.
—
Baca artikel selengkapnya di detikBali
(msl/msl)