Foto 1 dari 5
Pada tanggal 2 Januari 2025, warga di Gunungpati, Semarang, melakukan tradisi Nyadran Desa. Dalam acara yang diselenggarakan di komplek makam Sentono ini, masyarakat secara gotong royong memasak daging kambing untuk dibagikan kepada mereka yang hadir. Sebanyak 45 ekor kambing dipotong sebagai bagian dari tradisi ini, yang bertujuan untuk mendoakan leluhur. TEMPO/Budi Purwanto
Foto 2 dari 5
Pada hari yang sama, tradisi ini diwarnai dengan semangat kebersamaan masyarakat yang saling membantu dalam mempersiapkan makanan. Suasana penuh kehangatan terlihat di komplek makam Sentono, di mana banyak warga aktif berpartisipasi dalam proses memasak. TEMPO/Budi Purwanto
Foto 3 dari 5
Momen berharga lainnya terlihat saat para warga membagikan makanan yang telah siap. Kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk berbagi, tetapi juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada leluhur. Tradisi ini menjadi simbol persatuan dan kebersamaan di masyarakat. TEMPO/Budi Purwanto
Foto 4 dari 5
Dalam acara ini, petugas terlihat aktif membagikan bungkusan daging kambing kepada warga yang hadir. Proses ini berjalan dengan tertib dan penuh sukacita, mencerminkan keakraban antarwarga. Tradisi Nyadran ini menjadi pengingat akan pentingnya saling berbagi dan menjaga hubungan baik di antara satu sama lain. TEMPO/Budi Purwanto
Foto 5 dari 5
Di tengah prosesi, warga juga melakukan tradisi menabur bunga di atas makam leluhur mereka. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk arwah yang telah tiada. Acara ini menjadi momen refleksi dan pengingat akan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan masyarakat. TEMPO/Budi Purwanto