PKB Gelar Refleksi Imlek, Cak Imin Kenang Jasa Gus Dur

JAKARTA, KOMPAS.com

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali menggelar acara “Refleksi Imlek 2576 Kongzili” sebagai sambutan terhadap Tahun Baru Imlek.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menyatakan rasa bangganya bisa melanjutkan tradisi refleksi Imlek ini untuk yang ke-24 kalinya.

“PKB telah berkolaborasi dengan masyarakat Tionghoa dalam pelaksanaan kegiatan refleksi Imlek ini, dan hari ini adalah yang ke-24,” ungkap Muhaimin dalam acara yang berlangsung di sebuah restoran di Jakarta Barat, pada Jumat (24/1/2025).

“Ini adalah sebuah kebanggaan dan kebahagiaan bagi saya, bagi PKB, serta bagi kita semua. Momentum kebersamaan dan keharmonisan yang kita jaga terus berlanjut di seluruh penjuru nusantara kita,” tambahnya.

Baca juga: Mengenai Wacana Pertemuan Megawati dan Prabowo, Cak Imin: Sangat Positif

Muhaimin, yang akrab disapa Cak Imin, mengenang sosok Abdurrahman Wahid, atau lebih dikenal sebagai Gus Dur, sebagai tokoh yang berperan signifikan dalam mengupayakan persatuan dan kesetaraan di Indonesia.

Salah satu langkah penting Gus Dur adalah mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967, yang memungkinkan masyarakat Tionghoa merayakan Imlek secara terbuka di seluruh Indonesia.

“Setiap perayaan Imlek, kita akan terus mengenang jasa Gus Dur, KH Abdurrahman Wahid, yang telah membangun dasar-dasar kebhinekaan serta mewujudkan persatuan dan kesetaraan,” jelas Cak Imin.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat ini menekankan bahwa Gus Dur mengajarkan kita untuk melihat melampaui agama dan latar belakang seseorang.

“Gus Dur mengajarkan bahwa yang terpenting bukanlah latar belakang kita, tetapi bagaimana kita bisa menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi orang lain,” lanjutnya.

Baca juga: Menjelang Imlek, Wapres Gibran Memasang 2 Lampion di Vihara Boen Tek Bio

Cak Imin berharap, tahun shio ular kayu ini akan membawa banyak kejutan, peluang, dan kebaikan bagi Indonesia, baik dalam pertumbuhan ekonomi maupun dalam upaya mencapai kesejahteraan dan keadilan yang merata.

Namun, ia mengingatkan akan potensi bahaya yang bisa muncul jika tidak waspada terhadap ular.

“Meski demikian, ular yang tidak diwaspadai dapat menjadi ancaman. Oleh karena itu, kita harus bijaksana dalam setiap keputusan yang diambil, baik dalam politik, ekonomi, maupun berbagai keputusan strategis lainnya,” tuturnya.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan masyarakat Tionghoa dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta dan Kalimantan.

Beberapa petinggi PKB juga tampak dalam acara tersebut, seperti Sekretaris Jenderal PKB, Hasanuddin Wahid, dan kader PKB, Daniel Johan.

Ikuti berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran favorit Anda untuk mengakses berita Kompas.com melalui WhatsApp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp, ya.

More From Author

Fajar/Rian Lolos, Tuan Rumah Kirim 3 Wakil di Semifinal

Perbandingan Spesifikasi Samsung Galaxy S25 Ultra vs Samsung Galaxy S24 Ultra, Baru Lebih Bagus?