Kondisi Ekonomi Ternyata Pengaruhi Risiko Kesepian pada Lansia, Psikolog Ungkap Alasannya

KOMPAS.com – Kesehatan mental di kalangan lansia, terutama kesepian, merupakan isu yang semakin mendapat perhatian. Hal ini sangat relevan bagi mereka yang mengalami keterbatasan fisik dan sosial.

Di Jepang, misalnya, fenomena ini terlihat jelas, di mana sejumlah lansia memilih untuk tinggal di penjara demi menghindari kesepian yang mereka rasakan di rumah.

Beberapa faktor dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kesepian di kalangan lansia, dan salah satunya adalah kondisi ekonomi.

Baca juga: 5 Penyebab Lansia Merasa Kesepian, Salah Satunya Menurunnya Kondisi Fisik

Wiwit Puspitasari D., M.Psi, seorang psikolog klinis dari Rumah Dandelion, menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara status ekonomi dan sosial lansia dengan tingkat kesepian yang mereka alami, meskipun pengaruh tersebut tidak selalu langsung.

“Kesulitan ekonomi dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan lansia, termasuk interaksi sosial mereka,” ungkapnya dalam wawancara bersama Kompas.com pada Sabtu (25/1/2025).

Lansia yang berada dalam kondisi ekonomi yang sulit sering kali mengalami kesulitan untuk terlibat dalam kegiatan sosial, seperti berkumpul dengan teman-teman sebaya.

Selain itu, keterbatasan finansial juga dapat menghalangi mereka dalam memenuhi kebutuhan pribadi, seperti membeli barang-barang atau melakukan aktivitas yang mereka nikmati.

“Kendala finansial bisa menghambat lansia untuk berpartisipasi dalam liburan bersama teman atau kegiatan sosial lainnya,” tambahnya.

Selain itu, kurangnya kemampuan finansial ini juga dapat mengurangi kesempatan mereka untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang diperlukan, baik untuk fisik maupun mental.

Tidak Hanya Karena Faktor Ekonomi

Namun, Wiwit menegaskan bahwa kesepian tidak semata-mata disebabkan oleh masalah ekonomi.

“Tidak bisa disimpulkan bahwa setiap lansia yang mengalami kesulitan ekonomi pasti merasa kesepian,” jelasnya.

Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kesepian pada lansia meliputi kehilangan dukungan dari orang-orang terdekat, perubahan kebutuhan akibat kondisi fisik atau psikologis, serta keterbatasan dalam membangun hubungan sosial.

Baca juga: Ciri-ciri Lansia Merasa Kesepian, Termasuk Jarang Berinteraksi

Oleh karena itu, penting bagi orang-orang di sekitar lansia untuk lebih peka dan melibatkan mereka dalam berbagai aktivitas bersama.

“Anak-anak dan cucu perlu meluangkan waktu untuk berkomunikasi, bertemu, dan berinteraksi. Jika perlu, ajarkan mereka (orang tua lansia) cara menggunakan teknologi untuk berhubungan dengan orang lain,” ujarnya.

Selain itu, mendengarkan cerita dari lansia juga sangat penting. Seringkali, mereka merasa diabaikan karena tidak memiliki kesempatan untuk berbagi kisah hidup mereka.

“Mendengarkan cerita lansia, meskipun kita mungkin sulit untuk sepenuhnya memahami, sangat penting. Setidaknya, berikan perhatian kepada mereka,” imbuhnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah menginstal aplikasi WhatsApp ya.

More From Author

Tiga Korban Luka Berat Akibat Kecelakaan di Simpang Tiga Wonorejo, Berawal dari Terobos Lampu Merah

Hipertensi, Sakit Jantung, Stroke Tak Berani Mendekat, Kata dr Cahyono Cuma Perlu Lakukan…