Loading…
Gunung Es Raksasa A23a. FOTO/ THE SUN
Gunung es raksasa seberat satu triliun ton ini dikenal sebagai A23a dan telah dibandingkan dengan dinding es ikonis dari serial Game of Thrones. Menurut para ilmuwan yang terus memantau pergerakannya, jalur gunung es ini berpotensi bertabrakan dengan Pulau Georgia Selatan.
“Gunung es ini benar-benar sangat besar dan membentang dari satu sisi horizon ke sisi lainnya,” ungkap Andrew Meijers, seorang ahli oseanografi fisik dari British Antarctic Survey, yang berkesempatan menyaksikan kehadiran gunung es tersebut saat melintas di dekat kapal penelitian RRS Sir David Attenborough, seperti yang dilaporkan oleh The Independent.
“Tembok es itu sangat megah, mengingatkan kita pada dinding es yang menjulang tinggi dalam Game of Thrones. Dengan gelombang yang menghantamnya dan sinar matahari yang menyinarinya, pemandangannya sangat dramatis,” tambahnya.
Para ilmuwan menjelaskan bahwa gunung es ini pertama kali terpecah hampir empat dekade yang lalu, tepatnya pada tahun 1986. Namun, Meijers mencatat bahwa selama bertahun-tahun, gunung es tersebut terperangkap dalam lapisan es laut yang tebal hingga beberapa tahun terakhir.
“Gunung es besar ini sering kali bertabrakan dengan tebing di sekitar Georgia Selatan hampir setiap tahun — seolah-olah itu adalah jalan raya bagi gunung es besar,” ungkap Ted Scambos, seorang ilmuwan es dari Universitas Colorado, melalui email, sebagaimana dilaporkan oleh The Independent.
Scambos juga menyoroti bahwa jalur arus laut ini telah diketahui sejak era penjelajahan, yang dipopulerkan oleh Sir Ernest Henry Shackleton.
Para ahli memperkirakan ada dua kemungkinan hasil dari situasi ini. Pertama, gunung es – yang memiliki ketinggian 130 kaki (40 meter) – bisa terjebak karena perairan dangkal setelah menabrak Georgia Selatan. Atau kedua, kemungkinan terjadinya tabrakan bisa dihindari sepenuhnya berkat pengalihan arus laut yang ada.
(wbs)