Bali Bersih-bersih Sampah Plastik Musiman yang Kotori Banyak Pantai

Jakarta, CNN Indonesia

Pariwisata Bali pernah mengalami guncangan. Lonjakan jumlah wisatawan di pulau ini telah menimbulkan efek berantai yang merugikan lingkungan. Dari penumpukan sampah hingga dampak pada kesehatan penduduk setempat, semuanya menjadi sorotan.

Saat ini, gelombang sampah plastik yang datang secara musiman di pantai-pantai tengah dan selatan Bali menjadi masalah yang mendesak. Pantai-pantai terkenal seperti Kedonganan, Jimbaran, Kuta, Legian, dan Seminyak sering kali terpengaruh oleh fenomena ini.

Menanggapi isu ini, Kementerian Pariwisata Indonesia meluncurkan program ‘Gerakan Pariwisata Bersih (GPB)’. Inisiatif ini bertujuan untuk melindungi kekayaan alam dan ekosistem wisata di Bali, yang merupakan salah satu tujuan wisata paling diminati di Indonesia.


Iklan


Gulir untuk melanjutkan konten

GPB akan menjadi model yang diharapkan dapat diimplementasikan di berbagai destinasi wisata lain di Indonesia. Saat ini, program ini telah berjalan di Bali dengan kegiatan yang diadakan setiap akhir pekan.

“Inisiatif ini dirancang untuk meningkatkan kualitas destinasi wisata di Indonesia serta daya tarik bagi wisatawan domestik,” ungkap Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, mengutip dari The Bali Sun.

BALI, INDONESIA - 13 APRIL: Puluhan warga dari anak-anak hingga orang dewasa bergotong royong untuk membersihkan pantai dari sampah plastik dan kayu di Sanur, Bali pada 13 April 2018. Kegiatan bersih-bersih ini merupakan salah satu kepedulian seluruh lapisan masyarkat, terhadap pantai Sanur yang saat ini kotor dipenuhi dengan sampah plastik dan kayu. ( Mahendra Moonstar - Anadolu Agency )Ilustrasi. Aksi bersih-bersih pantai di Bali kembali digalakkan. ( Mahendra Moonstar – Anadolu)

Data terbaru dari Indeks Pengembangan Pariwisata dan Perjalanan menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-86 dari 114 negara dalam kategori kesehatan dan kebersihan. Informasi ini menegaskan pentingnya pelaksanaan GPB untuk meningkatkan kualitas lingkungan destinasi wisata.

Ni Luh Puspa menjelaskan bahwa gerakan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem bebas sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlindungan lingkungan.

“Inisiatif ini akan berkontribusi pada pembentukan ekosistem yang bersih dari sampah sekaligus mendorong masyarakat untuk menjaga kebersihan,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa fokus utama GPB saat ini adalah pembersihan sampah di lokasi wisata serta pemeliharaan kebersihan fasilitas umum, seperti toilet dan kamar mandi.

Selain Bali, terdapat tujuh destinasi lain yang juga terlibat dalam proyek percontohan GPB, yaitu Mandalika, Borobudur, Labuan Bajo, Likupang, Danau Toba, Jakarta, dan Kepulauan Riau.

“Prioritas kami adalah di lokasi-lokasi tersebut. Jika tahun ini berhasil, kami akan melanjutkan dan memperluas ke lokasi lainnya,” tambah Ni Luh.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisal, menyatakan bahwa saat ini telah dibentuk tim kebersihan khusus untuk menangani masalah sampah, terutama di perairan Bali.

“Bali adalah cerminan Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk mengambil langkah serius dalam meningkatkan pengelolaan sampah di Bali,” tegas Hanif.

(aur/tis, wiw)


[Gambas:Video CNN]

More From Author

Prabowo Pastikan Dana Pemerintah Buat MBG Sudah Cukup