KOMPAS.com – Apakah Anda mempertimbangkan untuk mencoba metode persalinan water birth?
Metode water birth belakangan ini semakin banyak diminati, terutama setelah beberapa selebriti, seperti Nikita Willy, menggunakannya saat melahirkan.
Namun, perlu diingat bahwa metode water birth tidak cocok untuk semua ibu hamil.
Baca juga: Apa Itu Metode Water Birth yang Dilakukan oleh Nikita Willy Saat Melahirkan?
Terdapat beberapa kondisi tertentu yang membuat persalinan dengan metode water birth menjadi tidak aman. Berikut adalah lima kondisi kehamilan yang sebaiknya dihindari saat memilih metode water birth.
1. Mengandung Bayi Kembar
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Bambang Triono Cahyadi, Sp.OG, M.Kes, menyarankan agar ibu hamil yang mengandung bayi kembar tidak memilih water birth.
Proses persalinan untuk bayi kembar biasanya lebih lama, karena setiap bayi harus dilahirkan secara terpisah.
“Saat bayi pertama lahir, ibu biasanya sudah mengalami pendarahan dan ketuban telah keluar,” ungkap Bambang kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2025).
Akibatnya, air dalam kolam persalinan dapat terkontaminasi, yang berisiko menambah kemungkinan infeksi bagi bayi kedua.
2. Memiliki Riwayat Penyakit
Ibu hamil dengan penyakit tertentu, seperti preeklampsia, diabetes, atau masalah jantung, juga sebaiknya menghindari water birth.
Kondisi ini dapat membahayakan nyawa ibu dan bayi selama proses persalinan.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan ibu agar tetap stabil sangat penting untuk memastikan keselamatan selama persalinan.
3. Posisi Bayi Sungsang
Posisi bayi yang abnormal, seperti sungsang, menjadi alasan lain mengapa water birth tidak dianjurkan.
Persalinan dengan posisi sungsang memerlukan perhatian khusus dan sering kali membutuhkan intervensi medis tambahan, sehingga tidak cocok dilakukan dalam air.
Baca juga: Kenali 4 Risiko Melahirkan dengan Metode Water Birth
4. Berat Bayi yang Tidak Ideal
Dr. Bambang juga menekankan pentingnya mempertimbangkan berat badan bayi sebelum memilih metode ini.
Bayi dengan berat badan terlalu kecil berisiko tinggi jika melakukan water birth, sedangkan bayi dengan berat badan berlebih dapat menyulitkan proses melahirkan.
“Secara umum, tidak ada patokan berat badan yang kaku, tetapi sebaiknya berat bayi antara 2,5 kg hingga 4 kg,” jelas Bambang.
5. Bayi Prematur
Menurut Bambang, water birth hanya dianjurkan untuk bayi yang lahir cukup bulan, yaitu pada usia kehamilan 37 hingga 40 minggu.
Bayi prematur tidak disarankan untuk metode ini karena mereka memerlukan perawatan khusus yang sulit dilakukan dalam konteks persalinan air.
Selain itu, bayi yang lahir prematur memiliki risiko kesehatan yang tinggi jika menjalani water birth.
Baca juga: Apakah Water Birth Dapat Mempermudah Proses Melahirkan?
Ikuti berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Bergabunglah dengan saluran berita Kompas.com di WhatsApp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.