5 Fakta Lavender Marriage, Pernikahan yang Dikaitkan dengan Sherina Munaf dan Baskara Mahendra, (Foto: Freepik)
Berita mengenai perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mahendra baru-baru ini mengejutkan banyak orang, termasuk para penggemar setia mereka.
Selama masa pernikahan, Sherina dan Baskara sering terlihat mesra di depan publik. Mereka bahkan menjalankan bisnis kuliner bersama, yang menunjukkan betapa kuatnya kerja sama mereka sebagai pasangan.
Namun, hubungan yang tampak harmonis ini mulai diterpa isu-isu keretakan pada tahun 2024. Sejak saat itu, pasangan ini jarang tampil bersama di hadapan publik, yang semakin menguatkan spekulasi tentang masalah dalam rumah tangga mereka.
Rumor mengenai keretakan hubungan mereka pun menjadi perbincangan hangat di media sosial. Salah satu isu yang muncul adalah anggapan bahwa pernikahan mereka merupakan “lavender marriage.”
Belakangan, banyak orang mulai bertanya-tanya tentang konsep pernikahan ini. Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai lavender marriage yang kami rangkum dari berbagai sumber pada Sabtu (18/1/2025).
1. Pernikahan untuk Menyembunyikan Orientasi Seksual
Lavender marriage, atau pernikahan lavender, merujuk pada pernikahan antara pria dan wanita yang dilakukan semata-mata untuk menyembunyikan orientasi seksual salah satu atau kedua pasangan, yang mungkin mendapatkan stigma sosial.
2. Pernikahan Tanpa Rasa Cinta
Pernikahan lavender pada dasarnya adalah pernikahan yang dibangun di atas kenyamanan atau citra, di mana pasangan yang terlibat mungkin tidak memiliki perasaan romantis satu sama lain.
3. Sudah Ada Sejak Abad ke-20
Istilah lavender marriage pertama kali muncul di awal abad ke-20 dan biasanya digunakan untuk menggambarkan pernikahan selebritas pada paruh pertama abad tersebut.
Sebelum Perang Dunia II, sikap masyarakat terhadap homoseksualitas membuat sulit bagi seseorang untuk mengejar karier publik, terutama di industri film Hollywood. Salah satu penggunaan awal frasa ini dapat ditemukan dalam berita Inggris pada tahun 1895, saat warna lavender mulai diasosiasikan dengan homoseksualitas.