loading…
Setelah ditelusuri lebih dalam, ada beberapa alasan di balik sikap Calvin Verdonk yang menghindari media sosial. Berikut adalah tiga alasan mengapa Calvin Verdonk tidak begitu menyukai penggunaan platform seperti Instagram, Twitter (sekarang X), dan lainnya:
1. Minim Ketertarikan pada Kehidupan Pribadi
Verdonk dengan tegas mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki ketertarikan yang besar terhadap media sosial. Dalam wawancaranya di Jakarta pada 12 November 2024, ia menyatakan bahwa ia hanya sesekali mengunggah foto setelah pertandingan.
“Saya tidak terlalu memperhatikan media sosial,” ujar Verdonk. Ia lebih memilih untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarganya ketika tidak berada di lapangan. Baginya, momen kebersamaan di dunia nyata jauh lebih berharga dibandingkan interaksi di dunia maya.
Perilaku ini menjadikan Verdonk berbeda dari pemain lain, seperti Marselino Ferdinan atau Pratama Arhan, yang aktif memanfaatkan media sosial untuk berbagi pengalaman atau bahkan menghasilkan uang melalui fitur berlangganan.
2. Pemahaman Teknologi yang Terbatas
Alasan lain yang mengakibatkan Verdonk tidak aktif di media sosial adalah pemahamannya yang sederhana tentang teknologi. Dalam sebuah wawancara, ia mengakui bahwa ia tidak mengerti cara kerja fitur berlangganan atau bagaimana menggunakan media sosial untuk berinteraksi lebih dekat dengan penggemar.
“Kalau boleh jujur, saya tidak tahu bagaimana cara kerja fitur berlangganan di media sosial,” ungkap Verdonk sambil tertawa. Ia berencana untuk bertanya kepada teman-temannya jika suatu saat ingin mencoba menggunakan fitur tersebut.
Kejujuran Verdonk ini justru membuat penggemarnya semakin mengaguminya. Banyak yang memberikan tanggapan lucu, seperti “Kupikir dia diam karena privat, ternyata memang tidak tahu,” tulis seorang netizen.
3. Prioritas pada Karier dan Keluarga
Sikap Verdonk yang cenderung menjauh dari media sosial juga mencerminkan fokusnya terhadap karier dan kehidupan pribadinya. Baginya, sepak bola dan keluarga adalah dua hal yang lebih penting dibandingkan membangun citra di dunia maya.
“Saat di rumah, saya lebih suka menghabiskan waktu bersama keluarga saya,” tegasnya. Ia juga menekankan bahwa meskipun jarang aktif, ia tetap menggunakan media sosial untuk mencari informasi terkait Timnas Indonesia, bukan untuk kepentingan pribadi.
Walaupun jarang muncul di media sosial, penampilan Verdonk di lapangan tetap menunjukkan konsistensi. Sebagai salah satu pilar penting di lini belakang Timnas Indonesia, ia berhasil membuktikan dedikasi dan profesionalismenya yang tinggi.
Keputusan Verdonk untuk menjaga jarak dari dunia maya seolah menjadi bukti bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari popularitas di media sosial.
(sto)